Membuat pengetahuan berkarya bagi hutan dan rakyat
Menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan praktik dalam tata kelola lanskap berhutan
Informasi lebih lanjutMelakukan advokasi memerlukan perumusan dan strategi yang tepat agar apa yang ingin disampaikan melalui kegiatan advokasi bisa berjalan efektif dan mencapai hasil yang diharapkan. Kemampuan inilah yang ingin dicapai melalui pelatihan advokasi yang dielenggarakan oleh Tropenbos Indonesia bagi perempuan dan kaum muda di tingkat tapak, yang diselenggarakan di Ketapang, Kalimantan Barat. Pelatihan yang diberikan oleh Indonesia Gender Team (IGT) Program GLA 2.0 ini diikuti oleh perwakilan perempuan dan pemuda dari 14 desa di Ketapang dan berlangsung selama 3 (tiga) hari, dari 12-15 Desember 2024.
Agroforestri telah menjadi kearifan lokal sekaligus sumber penghidupan masyarakat lokal di Indonesia sejak berabad-abad lalu. Agroforestri berupa kebun campuran antara tanaman kayu, tanaman pangan dan tanaman komersial, seperti kopi, karet, kakao, rempah, kadangkala juga dipadukan dengan ternak. Menurut data Biro Pusat Statistik nasional, produksi aneka komoditas komersial seperti kopi, kakao, karet, dan rempah masih didominasi oleh pertanian dan perkebunan masyarakat lokal, yang sebagian besar merupakan agroforestri. Model agroforestry lokal biasanya juga menyediakan aneka pangan lokal, seperti aneka umbi di Jawa Barat, atau sagu di Papua.
Sumber air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Namun, belum semua desa memiliki sumber daya air yang memadai, termasuk di Desa Sinar Kuri, Provinsi Kalimantan Barat. Berbekal inisiatif sebagai Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Aprianti Nadila Selvanus mengadvokasikan isu ini kepada Pemerintah Desa Sinar Kuri. Pendekatan ini berhasil mendorong alokasi dana desa sebesar 55 juta rupiah untuk perbaikan bendungan di Desa Sinar Kuri. Inisiatif ini kemudian menjadi kisah sukses yang menghasilkan penghargaan “Irene Dankelman Young Ecofeminist” dari Women Engage for a Common Future (WECF) bagi Nadila pada pertemuan ke-16 Conference of the Parties (COP 16 Biodiversity) oleh Convention on Biological Diversity (CBD) di Cali, Kolombia.
Mendukung terciptanya bentang alam produktif dan lestari melalui program tata kelola berkelanjutan yang mencakup strategi untuk meningkatkan keamanan pangan, pemanfaatan hutan dan lahan secara bertanggung jawab, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim