Membuat pengetahuan berkarya bagi hutan dan rakyat
Menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan praktik dalam tata kelola lanskap berhutan
Informasi lebih lanjutPerempuan adat dan masyarakat lokal di Kalimantan Barat memiliki kontribusi penting dalam melindungi hutan, mengelola sumber daya alam, dan melestarikan pengetahuan tradisional. Namun, banyak di antara mereka masih mengalami hambatan untuk bisa berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan di tingkat desa, apalagi di tingkat yang lebih tinggi. Keterbatasan akses pendidikan, norma gender, struktur social, dan kurangnya kesempatan memimpin seringkali menjadi hambatan, sehingga suara mereka seringkali kurang terwakili.
Tahukah Anda bahwa 1 Oktober diperingati sebagai hari kopi internasional? Wah, saya juga baru menyadarinya setelah meninggalkan café Kojal di Pontianak siang itu. Kok bisa pas ya, kami menikmati kopi Simpang Dua – salah satu menu andalan café Kojal – pada hari itu seolah merayakan hari kopi internasional. Bagi kami, ini memang semacam perayaan kecil, setelah hampir 4 tahun mendampingi petani kopi di Simpang Dua untuk membangkitkan kembali komoditas yang hampir tenggelam ini.
Bertukar pengalaman dan pembelajaran bermanfaat bagi perempuan baik secara pribadi maupun kelompok. Ketika membagikan apa yang mereka ketahui, mereka menyadari arti pentingnya pengetahuan yang mereka bagikan itu. Mereka menjadi lebih percaya diri, merasa bangga dan puas bahwa apa yang mereka ketahui, pengalaman yang mereka bagikan, dan suara mereka ada artinya.
Mendukung terciptanya bentang alam produktif dan lestari melalui program tata kelola berkelanjutan yang mencakup strategi untuk meningkatkan keamanan pangan, pemanfaatan hutan dan lahan secara bertanggung jawab, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim